Rektor IAKN Ambon Audiensi dengan Penjabat Walikota Ambon untuk Program Moderasi Beragama dan Pembangunan SDM

Ambon, 13 November 2023 - Rektor IAKN Ambon, Prof. Dr. Yance Z. Rumahuru, MA, bersama jajaran pimpinan di lingkungan IAKN Ambon, melakukan audiensi dengan Penjabat Walikota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas agenda khusus yang melibatkan Ambon sebagai Laboratorium Perdamaian atau Kota Moderasi Beragama, serta upaya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di kota Ambon.

Audiensi ini membahas sejumlah agenda yang terkait dengan pembangunan SDM di kota Ambon dan program moderasi beragama yang akan dilaksanakan di Kelurahan Honipopu. Rektor IAKN Ambon mengungkapkan harapannya agar Penjabat Walikota Ambon bersedia turut serta dalam peristiwa bersejarah ini dengan menandatangani prasasti pada tugu moderasi beragama, bersama-sama dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Maluku.

Tujuan dari program moderasi beragama ini adalah untuk menjaga kerukunan di kota Ambon dan sejumlah daerah di Maluku. Ini adalah langkah penting untuk mempromosikan toleransi dan kerukunan antara berbagai kelompok agama yang ada di wilayah tersebut.

Penjabat Walikota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si., menyatakan bahwa Pemerintah Kota Ambon akan terus mendukung program moderasi beragama yang diinisiasi oleh IAKN Ambon. Bagi beliau, salah satu prioritas dalam pembangunan kota adalah mempromosikan moderasi beragama. Program yang ditawarkan oleh IAKN Ambon dianggap sangat sesuai untuk kota Ambon yang dikenal dengan keberagaman agamanya. Program moderasi beragama diharapkan dapat membantu mempertahankan hubungan harmonis di tengah masyarakat, serta mencegah terulangnya konflik agama yang pernah terjadi di masa lalu.

Bodewin juga berharap bahwa warga Kota Ambon akan membangun semangat moderasi beragama agar nilai-nilai kemanusiaan ditempatkan di atas segalanya. Dengan semangat moderasi beragama, masyarakat di Kota Ambon dapat hidup berdampingan dengan damai tanpa memandang perbedaan agama, menciptakan lingkungan yang harmonis, dan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.