Program pascasarjana (IAKN Ambon) sebagai lembaga perguruan tinggi
negeri terus melakukan transformasi bagi masyarakat melalui kegiatan pengabdian
masyarakat (PKM) yang bertempat di negeri Waraka Kecamatan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku
Tengah Provinsi Maluku. PKM pascasarjana dilakukan sebagai bagian dari
implementasi Tri Dharma perguruan Tinggi sesuai dengan amanat UU No. 20 tahun
2003 mengenai sistem pendidikan nasional untuk menyelenggarakan pendidikan, pengajaran,
penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.
Tujuan adalah untuk mentransformasikan hasil penelitian serta pengajaran
kepada masyarakat sehingga generasi muda bisa memiliki kemampuan berpikir
secara kreatif, inovatif serta mandiri untuk membangun masyarakat di berbagai
sektor pelayanan. Kegiatan PKM ini direncanakan berlangsung selama tiga hari di
mulai tanggal 3-7 Juni 2023. Kegiatan
PKM yang dilakukan oleh Tim pengabdian dosen dan mahasiswa pascasarjana yang
terdiri dari program studi Magister S2
PAK, doctor S3 PAK serta program studi
Magister S2 Musik dan Doktor S3 PAK.
Dengan mengusung tema “Oikumenia dan kemandirian Negeri Warakaâ€. Tema ini ditentukan setelah Tim pengabdian masyarakat melakukan observasi dan wawancara dengan tokoh masyarakat serta pemerintah Negeri Waraka ( Raja. R. Y. B. Lailossa,SH ) di bulan Februari 2023. Setelah itu Tim melakukan pengkajian mendalam sesuai kebutuhan masyarakat mitra lintas agama, Kristen Protestan, Katolik, serta Islam. Kegiatan PKM Pascasarjana diselengarakan atas kerjasama dengan Yayasan Wooyang dari Korea Selatan yang di dampingi langsung oleh ibu Kim Hyang serta kerjasama dengan Tim Babasa (bagi-bagi sehat) yang dipimpin langsung oleh Plt Rumah Sakit sumber hidup gereja Protestan Maluku (GPM) dr. Thrifindana Abednego bersama staf pelayan GPM, yang terdiri dari tenaga medis dan para pendeta emeritus.
Gambar 1 Tokoh agama dan masyarakat dengan para dosen bersama mahasiswa pascasajana.
Kegiatan PKM ini mendapat dukungan
dari ketua klasis Masohi Pdt Adriana Lohy, S.Th,. memberikan apresiasi dan
dukungan penuh bahkan berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan PKM di
maksud. Sekretaris klasis Masohi yang
mewakili ketua klasis menyampaian ucapan terima kasih dan dukungan penuh atas
kegiatan PKM program pascasarjana yang bisa memberikan kontribusi positif bukan
saja pada pembinaan umat dan masyarakat tetapi telah membekali masyarakat
dengan berbagai ketrampiran kerajinan rotan dengan memanfaatkan hasil kekayaan
alam yang ada di negeri Waraka yang belum dikelolah secara baik. Diharapkan
melalui kegiatan pengolahan hasil kerajinan rotan masyarakat Waraka dapat
mengembangkan usaha ekonomi kecil di pedesaan serta pelayanan kesehatan gratis yang
diberikan oleh Tim PKM pascasarjana. (tutur Sekertaris klasis Masohi Pdt.
Yahanes Titaley).
Adapun agenda kegiatan PKM sebagai berikut:
1. FGD. Revitalisasi Budaya Lokal dalam Penguatan Moderasi Beragama (Baileo, Bayar Natzar Negeri, Panas Pela, dll) oleh Rektor IAKN Ambon Prof. Dr. Yance Z. Rumahuru, MA,. dan Direktur pascasarjana Dr. Agusthina Ch Kakiay, M.Si,. Menghadirkan tiga komunitas agama serta tokoh masyarakat sebanyak 30 orang.
Gambar 3 : Dialog dengan tokoh agama dengan masyarakat adat Negeri Waraka.
Kegiatan
pengabdian pelayanan kesehatan gratis sebagai bentuk kepedulian terhadap
masyarakat pedesaan. Pelayanan kesehatan gratis serta penyampaian materi PKM
dilakukan secara offline selanjutnya dilakukan dialog lintas agama untuk
membangun sikap moderasi beragama negeri orang bersaudara beda agama di negeri
Waraka. Dalam diskusi Moderasi beragama dengan tokoh agama serta masyarakat
adat. Narasumber menyampaikan pentingnya menata pola hidup orang bersaudara berbasis
kearifan lokal sebagai perekat untuk merawat kemajemukan dengan sikap hidup
orang bersaudara yang penuh toleran, harmonis dan cintai damai. Peningkatan moderasi beragama di negeri Waraka berbasis
budaya perlu dilakukan mengingat
masyarakat Negeri Waraka sangat heterogen. Revitalisasi
budaya lokal serta penguatan moderasi beragama yang berikan oleh Rektor IAKN
Ambon bersama Direktur pascasarjana telah memberikan pencerahan bagi tokoh
agama dan masyarakat adat pemerintah negeri Waraka untuk mengelolah serta
merawat keragaman sebagai kekayaan dan anugerah Tuhan yang mesti di jaga serta
di junjung tinggi keragamannya. Keragaman agama yang ada di negeri Waraka merupakan
masyarakat asli negeri sendiri serta beberpa keluarga yang telah mengalami perkawinan
campur dengan orang Sulawesi Tenggara. Kehidupan orang bersaudara dalam satu
pemerintahan negeri Waraka diharapkan oleh pemateri untuk tetap menjaga jalinan
kasih, dalam bingkai hidup orang bersaudara yang lebih rukun dan damai. Dengan
menjaga kehidupan yang rukun dan damai maka proses pengembangan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat dapat di tingkatkan
tutur ketua Panitia sebagai pemateri Dr. A.Ch Kakiay, M.Si,.
1. Kisah Abraham Dalam Tradisi Kristen dan Islam oleh dosen Homebase S2 PAK Dr. Flavius F. Andries, MA,. kegiatan ini melibatkan tiga komunitas agama yakni Kristen Protestan, Kristen Katholik dan Islam
Agama Islam dan Kristen mengakui Abrahim sebagai tokoh sentral
yang menjadi pintu masuk percakapan agama samawi. Abraham diyakini sebagai
tokoh teladan yang punya keyakinan kepada Tuhan yang membawa agama samawi Islam
dan Kristen untuk menjadi saudara sesame umat manusia. Tradisi Abraham sebagai
agama orang bersaudara menjadi dasar dialog agama diselengarakan di desa
Waraka.
1. Cerama dan diskusi dengan pemuda dan anggota masyarakat tentang : Kebahagiaan dalam Kerja oleh Dr. Elka Anakotta, M.Si,. dosen pengajar S2 PAK
Gambar 5: Pemateri Dr. Elka Anakotta.
Kebahagian kehidupan rumah tangga sangat tergantung pada tingkat pendapatan
ekonomi. Tingkat pendapatan ekonomi keluarga akan meningkat jika diimbangi
dengan standar kerja yang baik dan professional melalui suatu pekerjaan yang
ditekuni. Dengan bekerja secara professional akan mendorong kita menikmati
kebahagian bersama anggota keluarga. Bekerja harus dilihat sebagai panggilan
Tuhan untuk melayani anggota keluarga sehingga kebutuhan hidup bisa terpenuhi
dalam kebahagian. Kebahagian yang didapat dari hasil pekerjaan merupakan suatu mindset (pola pikir) untuk membangun performa
prestasi kerja yang dimiliki. Kebahagian kerja akan melahirkan suasana bathin
yang dapat mempengaruhi sistem imun tubuh kita semakin lebih sehat dan kuat
(tutur pemateri). Bahagia dengan hasil usaha kita akan membuat mindset seseorang akan mengubah performa
serta potensi dirinya dalam berinteraksi sosial di masyarakat. Ada lima aspek
yang di dapat dari kebahagian dalam bekerja sebagai berikut: a) Contribution, (kontribusi). Setiap orang
yang sukses dalam bekerja akan memberikan kontribusi positif bagi orang lain
dalam bekerja karena terfokus pada tujuan yang sesuai dengan minatnya. b). conviction
(keyakinan). Meyakini potensi diri untuk bekerja lebih baik, tangguh, serta
termotivasi untuk meningkatkan kinerja walaupun diperhadapkan dengan tantangan.
c). Cultur (budaya). Pahamilah
konteks lingkungan kerja dengan rekan kerja atau orang disekitarnya dengan rasa
cinta serta membangun kolaborasi secara baik untuk menciptakan budaya kerja
yang nyaman dan disukai banyak orang. d). Comitmen (komitmen). Komitmen dalam
bekerja akan mendorong kita percaya diri untuk mewujudkan visi organisasi atau
tujuan hidup yang kita rencanakan untuk mencapai kebahagian ekonomi anggota
keluarga. e). Confidence (kepercayaan diri). Kepercayaan diri akan memotivasi
seseorang untuk bekerja secara maksimal untuk mencapai target yang ditentukan.
1.
Penguatan profil pengasuh dengan ketrampilan mengajar Anak SMTPI. yang
disampaikan oleh Tim dosen pascasarjana dengan mahasiswa Sebagai berikut :
· Profil Pengasuh oleh Dr. Novita L Sahertian, M.Pd, sebagai dosen Homebase S2 PAK
Gambar 6 Pemateri: Dr. Novita.L. Sahertian, M.Th,.
Memberi
diri untuk menjadi penasuh SMTPI harus disertai dengan kesadaran diri penuh
untuk menjadi pelayan Tuhan. Tuhan menghendaki setiap pribadi yang memberi diri
untuk menjadi pelayan Tuhan disertai dengan pertobatan untuk menjadi serupa
dengan Yesus yang melayani dan berkorban. Yesus dalam pelayananNya tidak
menganggap kesetaraannya dengan Allah tetapi mengambil rupa menjadi sama dengan
manusia tetapi tetap mempertahankan kesucian diriNya sama dengan Allah. SemuaNya
di lakukan sampai mati di kayu salib demi keselamatan hidup manusia dari dosa
(Filipi 2:6-8). Profil pelayan gereja, pengasuh harus memiliki pola hidup
Kristus dalam dirinya untuk melayani dengan kerendahan hati yang berserah diri
pada otoritas kuasa Tuhan yang dapat membentuk dirinya sendiri. Panggilan untuk
menjadi pengasuh harus direspons dengan iman sebagai panggilan Tuhan. Tugas
pokoknya adalah memberi diri untuk melayani bukan di layani (Markus 10:10)
sehingga dapat membangun kehidupan jemaat untuk bertumbuh dalam iman dengan
Tuhan. Pola hidup yang melayani dan
berkorban, dengan penuh integritas hati yang bersih harus menjadi prototype pelayanan dari setiap orang
yang melayani umat. Yesus dalam pelayanannya selalu menunjukkan padanan antara
perkataan dan perbuatan sebagai media kesaksian yang menghidupkan orang lain
dalam iman kepada Tuhan. Seorang pelajabat gereja, seperti pengasuh atau
majelis jemaat tidak hanya boleh fasih dalam menyampaikan firman Tuhan,mengajar
tetapi transformasi hidup yang sejalan dengan firman sangat diperlukan umat.
Apa yang diberitakan oleh pelayan gereja sejalan dengan perilaku hidup
sehariannya. Profil pelayan gereja yang hanya mementingkan aspek teori atau renungan
dan bacaan khotbah yang sudah disiapkan saja tampa merenungkan secara pribadi
apa yang mesti dipraktekan dalam hidup maka pemberitaan dan pengajarannya tanpa
memiliki kuasa. Pelayan Tuhan yang hanya pandai mengajar dan berkhotbah namun
tidak mampu melakukan aspek kebenaran firman Tuhan dalam hidupnya maka dia akan
kehilangan kuasa dalam pelayanan serta tidak bisa menjadi teladan bagi umat.
Lain halnya dengan seorang pelayan Tuhan yang tidak pandai berkhotbah serta
mengajar tetapi kehidupannya selalu dekat dengan Tuhan dalam doa, perenungan
serta melakukan firman Tuhan,jujur, peduli sosial,sabar serta tekun melayani
dengan hati maka anggota jemaat akan melihat kemuliahn Kristus nampak dari
kehidupannya. Profil pelayan seperti ini yang didampakan oleh umat dan mereka
akan belajar dari prinsip hidup sebagai orang Kristen yang sejati.
· Mengenal usia anak SMTPI oleh Dr. Samel Sopakua, M.Th,. sebagai dosen S2 PAK di dampingi oleh Niechen J Revallo, MH,.
Gambar
7 Pemateri : Dr. Samel Sopakua. M.Th,.
Pengasuh sekolah
Minggu harus mengenal setiap anak dengan
karakteristik serta gaya belajar yang berbeda-beda. Pengasuh perlu mengenal
karakteristik setiap anak didiknya sehingga dapat mengelolah proses belajar
mengajar dengan strategi pembelajaran yang tepat dan bermakna. Pembelajaran akan
bermakna bagi anak SM/TPI jika pengasuh
mampu mengelolah pembelajaran dengan menyentuh aspek perkembangan anak serta
menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Proses belajar anak akan lebih
bermakna jika mereka dilibatkan secara aktif dalam proses intraksi dengan guru
serta temannya sekaligus dapat memahami apa yang dipelajari. Belajar adalah suatu proses transformasi
pengetahuan dari pengasuh ke anak didik sehingga mereka mengalami perubahan
pengetahuan, sikap serta ketrampilan hidup. Perubahan tingkah laku terjadi jika ada proses belajar untuk
membentuk struktur kognitif sehingga melahirkan ketrampilan dan
pengalaman. Pengasuh anak SM/TPI
berperan sebagai pendidik yang menstransperkan pengetahuan, ketrampilan serta
sikap. Pengasuh harus pahami setiap anak memiliki
tahapan perkembangan kecerdasan multiple
intelligences yaitu: 1). Kecerdasan linguistic (kemampuan berbahasa yang fungsional),
2). Kecerdasan logis matematis, 3). Kecerdasan musical, 4). Kecerdasan spasial (kemampuan membentuk imaji mental
tentang realitas. 5). Kecerdasan kinestetik- ragawi (kemampuan menghasilkan
gerakan motoric yang harus, 6. Kecerdasan intra-pribadi (kemampuan mengenal
diri sendiri, mengembangkan jati diri). Pengasuh harus berupaya mengatasi setiap
perbedaan anak dengan cara penerapan mastery
learning, yaitu suatu proses
pembelajaran di mana ada konsesus bersama anak tentang kompetensi apa yang
perlu dimiliki (ketuntasan belajar). Mastery
learning diperlukan untuk menyelesaikan materi pembelajaran sesuai dengan
tingkat kemampuan dan karakteristik anak dengan gaya belajarnya yang
berbeda-beda. Pengasuh harus pahami setiap kemampuan anak dengan gaya
belajarnya seperti: 1). Gaya belajar visual (memanfaatkan penglihatan). 2).
Gaya belajar auditori (mengandalkan
pendengaran), 3. Gaya belajar Kinestetik (mempraktekan), 4. Gaya belajar
analitik (menelah sesuatu), 5 Gaya belajar solitary (suasana tenang, sepi). 6.
Gaya belajar logical. (mengklasifikasikan, pendekatan logical), 7 gaya belajar
verbal/linguistik (membaca dan menulis). Pengasuh anak SMTPI harus memahami
dengan benar setiap keunikan gaya belajar anak sehingga membuat strategi
mengajar yang dapat memberikan stimulasi secara tepat dan optimal dalam
menerima pembelajaran secara bermakna bagi perkembangan iman dan karakternya.
· Mengajar secara Kreatif disampaikan Mahasiswa Pascasarjana S3 PAK dan S2 PAK oleh M. Anthoneta Talakua & Peter Ruhupatty.
Gambar 8: pemateri : M. Anthoneta Talakua & Pter Ruhupatty mahasiswa pasca
Kreativitas pengasuh anak SM/TPI dibutuhkan untuk mengelolah proses pembelajaran secara dinamis dan efektif. Pengasuh yang kreatif mampu mengatasi setiap persoalan mengajar (problem solving) baik berupa media pembelajaran, strategi mengajar maupun setiap masalah anak. Kreativitas pengasuh dapat diimplementasikan dengan cara menciptakan sesuatu yang baru atau sebelumnya tidak ada serta belum dilakukan dalam proses belajar mengajar. Gaya mengajar yang kreatif dapat merespons anak untuk terlibat aktif dalam belajar serta mencapai tujuan yang direncanakan. Mencermati pengasuh anak SM/TPI di jemaat Waraka ditemui banyak sekali yang kurang kreatif karena terbatas dengan dana, serta batas usia lanjut, serta belum punya kesadaran diri untuk mengembangkan diri secara maksimal. Pengasuh kurang kreatif dalam menciptakan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif untuk menarik perhatian anak SM/TPI mengikuti pembelajaran di kelas. Mereka kurang berkembang karena dukungan finansial dari gereja belum diberikan secara maksimal seperti memfasilitasi mereka dalam kegiatan pelatihan atau workshop dan sebagainya. Menjadi pengasuh diera digitalisasi sekarang menuntut setiap pengasuh harus kreatif dan inovatif dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Marilah setiap orang yang terpanggil untuk melayani anak SMTPI terus membuka diri untuk tidak merasa puas dengan apa yang sudah dimiliki tetapi mau mengubah diri, terus berlatih mengembangkan diri dengan berbagai strategi dan media mengajar secara kreatif, inovatif demi peningkatakn kualitas pembinaan anak didiknya (tutur pemateri). Kegiatan pengembangan ketrampilan rotan yang dilakukan untuk mengelolah sumber daya alam pertanian seperti pengolahan raton yang ada di dusun yang belum manfaatkan secara baik oleh masyarakat, kurang lebih sepuluh hektar (pesan Raja Waraka: Richard Lailossa. SH.) Pengolahan kerajinan rotan, program pascasarjana menghadirkan pengusaha rotan dari kota Ambon (Bp. Pieter Tampang). Sasaran dari kegiatan ini menurut ketua panitia PKM. Dr. Agusthina Ch. Kakiay, M.Si,. adalah untuk membangun usaha kerajinan rotan di negeri Waraka demi meningkatkan ekonomi Rakyat.
Gambar 9: Kerajinan Rotan. Oleh Pieter Tampang
Gambar 10. hasil karya pelatihan kerajinan Rotan Negeri Waraka.
Pelatihan kerajinan rotan dapat memberi motivasi bagi pemuda dan masyarakat untuk mengembangkan kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Minimnya pemahaman mitra mengenai pemanfaatan lahan pertanian sebagai sumber pekerjaan yang produktif. Masyarakat Waraka perlu memahami pola kerja secara baik dan produktif untuk meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan keluarga. Pola pikir dan cara pandang yang terbangun pada sebuah konsep lama perlu diubah sehingga terpolakan konsep baru untuk menata layani etos kerja yang lebih tinggi. Masyarakat perlu menggerakan seluruh potensi dirinya untuk mencapai sesuatu, khususnya pada lahan pertanian yang di miliki oleh masyarakat negeri Waraka sehingga memberikan hasil yang optimal tidak sekedar kerja apa adanya. Pelatihan paduan suara gereja, musik Ukulele serta Totobuang, disampaikan oleh Branckly. E. Picanussa,D.Th. dosen Homebase S3 musik gereja, serta Ridolin .L.Muskita.S.Th.M.Sn,. dosen musik gereja
Gambar 11 Pelatihan Ukulele dan totobuang oleh Branckly.E. Picanussa, D.Th
Gambar 12. Pelatihan paduan suara gereja dan musik oleh Ridolin Muskita,M.Sn.
1. Layanan Kesehatan/Pengobatan oleh Tim
Babasa (bagi-bagi sehat) bekerja sama dengan yayasan Wooyang. Pelayanan
kesehatan bagi masyarakat lintas agama di negeri Waraka dilakukan secara gratis
yang dipimpin lansung oleh Plt rumah sakit sumber hidup dr. Thrifindana
Abednego, bersama Tim kesehatan dari kota Ambon bersama para pendeta atau
pelayan GPM serta kerjasama dengan puskesmas di Kecamatan Elpaputy (Tutur Ketua
panitia PKM Dr. A. Ch. Kakiay, M.Si,.
Gambar 13 anggota masyarakat lintas agama merespon pengobatan gratis di Negeri Waraka.
Gambar 14 Tim Kesehatan dan dokter yang melakukan pemeriksaan kesehatan gratis
Pelayanan kesehatan gratis dilakukan secara profesional oleh
tenaga kesehatan dan pendukung kesehatan yang melibatkan tenaga sukarelawan
dari pelayan GPM yang terdiri dari tenaga pendeta pensiunan, serta tenaga medis.
Akses untuk mendapat pelayanan kesehatan di negeri Waraka masih di kategorikan
belum memadai karena terbatasnya transfortasi, serta ekonomi sosial masyarakat,
terbatasnya keuangan untuk melakukan perjalanan ke pusat ibu Kota Kabupaten
atau Provinsi. Literasi kesehatan yang belum maksimal serta pendapatan rendah. Dari problematika persoalan
pelayanan kesehatan yang ada di negeri Waraka maka Tim pengabdian masyarakat
melakukan pelayanan pelayanan keshatan berupa pengobatan gratis bagi masyarakat
lintas komunitas agama. Pelayanan pengobatan secara gratis dianggap penting
sehingga dapat meningkatkan kesehatan fisik serta mental masyarakat yang akan
berdampak pada kesejahteraan penduduk negeri Waraka sendiri. Tujuan pelayanan
kesehatan gratis untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan sekaligus dapat
mencegah penyakit menular dalam lingkup kelompok masyarakat. Jenis pelayanan
kesehatan yang diberikan Tim pengabdian masyarakat adalah rawat jalan, dan jika
ada penyakit tertentu yang perlu mendapat pelayanan keselatan lanjutan ke
Ambon maka diberikan rekomendari dari dr
Plt Thrifindana
Abednego, selaku Ptl Direktur rumah sakit sumber hidup GPM (tutur Ketua Panitia
Dr. A. Ch. Kakiay, M.Si).
Penulis
(Dr. Samel Sopakua, M.Th,. dosen program studi magister pendidikan agama
Kristen).
Related
-
YUDISUM SARJANA STAKPN 2017 23 Oktober 2018
-
SEMINAR REVITALISASI KEBANGSAAN 23 Oktober 2018
-
WORKSHOP MUSIK VINCULOS FOR INDONESIA 2018 BERSAMA IAKN AMBON 23 Oktober 2018
-
Pelantikan Pejabat IAKN Ambon 23 Oktober 2018
Komentar
Leave a Comment
KERJA SAMA
IAKN AMBON © 2021. All Right Reserved.