Hari ini 17/10/2019 dan
sampai besok 18/10/2019 bertempat di halaman Auditorium IAKN Ambon, Â Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen (FIPK),
Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon Melakukan kegiatan  Pendidikan, Agama Dan Budaya Di Era Milenial
dengan Tena “Pertautan Sains Dan Budaya Serta Implikasinya Terhadap Pendidikan
Agamaâ€, dengan pembicara :
1.    Â
Prof. Dr. Irene Astuti (UNY)
2.    Â
DR. Rusmayadi (UNHAS)
3.    Â
Dr. Elka Anakotta, M.Si (IAKN Ambon)
4.    Â
Dr. Agusthina Siahaya, M.Th ( IAKN Ambon)
5.    Â
Sembilan orang pemateri pendamping yang
turut berkontribusi dalam sesi panel presentasi
Dalam Laporannya
Dr.Flavius Floris Andries, MA menyampaikan bahwa yang menjadi latar belakang
dari  Seminar Nasional dengan tema diatas
adalah karena Perkembangan sains dan
kemajuan IPTEKS telah menciptakan sindrom kekinian gaya hidup generasi milenial
di era serba cepat dan instan ini adalah ketergantungan kepada teknologi yang menimbulkan
berbagai kegelisahan bagi global society, diantaranya ketergantungan pada teknologi
oleh kaum milenial dianggap sebagai suatu distorsi terhadap nilai-nilai lokal
baik budaya maupun agama. Karena itu seringkali sains dianggap sebagai ancaman
terhadap budaya bahkan agama. Dengan demikian masyarakat yang menganggap sains
sebagai ancaman berupaya untuk merumuskan pilar untuk membentengi diri terhadap
spirit zaman dengan rasionalitas. Pendidikan menjadi filter terhdap
perkembangan teknologi dan ideologi zaman yakni rasionalitas dimana pendidikan
yang dimaksudkan adalah terkait kultur dan agama. Persoalan pendidikan saat ini
tidak saja berkaitan dengan keberagaman budaya dan agama, tetapi juga
rasionalitas zaman yang diakibatkan oleh perkembangan sains yang pesat. Era
milenial sebagai spirit dan ideologi zaman, bagi masyarakat umumnya adalah
sebuah tantangan bagi dunia pendidikan. Kompleksitas tantangan ini menjadi
peluang dalam memahami dinamika dan perkembangan pendidikan di era digitalisasi
dalam kaitan dengan itegrasi budaya dan sains serta agama dalam peningkatan
kualitas pendidikan termasuk pendidikan agama. Kompleksitas keberagaman
ini perlu dieksplorasi dan direfleksikan dalam seminar ini melalui isu
pertautan sains dan budaya serta implikasinya bagi pendidikan agama. Hal ini
menjadi penting sebagai arah untuk membangun strategi dalam meningkatkan
kualitas pendidikan termasuk pendidikan agama di era revolusi digital. Seminar
ini mengundang ilmuan, peneliti, mahasiswa, dan guru untuk mengidentifikasi
beragam persoalan dalam dunia pendidikan dan berdiskusi dengan beragam
perspektif: budaya, agama, dan sains dalam membangun kualitas pendidikan lebih
baik.
Rektor IAKN Ambon yang
dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor I, Dr. J.Z.Rumahuru, MA dalam
arahannya sekaligus membuka dengan resmi kegiatan ini menegaskan, Seminar ini
memiliki posisi strategis karena tak bisa disangkal bahwa semua golongan usi,
pendidikan, pekerjaan san status lainya tidak dapat mengabaikan peran sains
sebagai produk budaya itu sendiri yang justru sangat mempengaruhi kehidupan
manusias dan sepatutnya direspons secara cepat oleh lembaga pendidikan,
termasuk pendidikan keagamaan untuk menyiapkan generasi baru diera digital
dengan perubahan Landscope sosial
masyarakat saat ini, dan pertanyaan besar bagi kita sebagai penyelenggara
pendidikan adalah sepeti apa visi dan kurikulum pendidikan pada setiap prodi
bisa menjawab kebutuhan akademik din era ini dan dapat dikemas sebagai sesuatu
yang menarik dan memenuhi selera generasi milenial di era ini. Â
Related
-
YUDISUM SARJANA STAKPN 2017 23 Oktober 2018
-
SEMINAR REVITALISASI KEBANGSAAN 23 Oktober 2018
-
WORKSHOP MUSIK VINCULOS FOR INDONESIA 2018 BERSAMA IAKN AMBON 23 Oktober 2018
-
-
-
Pelantikan Pejabat IAKN Ambon 23 Oktober 2018