Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan menggelar Seminar Moderasi Agama

Administrator No Comments 28 Mei 2019

Selasa 28/5.Fakultas Sosial Keagamaan Kristen Institut Agama Kristen Negeri Ambon (IAKN Ambon) kembali menggelar seminar Moderasi Agama dengan Tema " Agama, Demokrasi dan Moderasi Membangun Harmoni"  Acara yang dihadiri oleh Kabiro AUAK IAKN Ambon Drs U.Rahangmetan, M.Th, Dekan Fakultas Sosial Keagamaan Febby N Patty, D.Th, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen Dr. A. Siahaya, M.Th, dan para Pejabat Esolan III dan IV dilingkungan Fakultas Sosial Keagamaan IAKN Ambon. Kegiatan seminar ini berlangsung di Hotel Marina Ambon selama satu hari dengan para Narasumber yakni : Prof. Dr. Jhon Ruhulessin,M.Si Dosen Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) dengan materi "Moderasi Agama dan Wacana Demokrasi di Indonesia", Fesal Musaad,M.Pd  Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku dengan materi "Moderasi beragama untuk kebersamaan umat",  Dr Alce A. Sapulete, M.Si Dosen IAKN Ambon dengan materi "Agama dan Harmoni" dan Dr. Abidin Wakano, M.Ag Dosen IAIN Ambon dengan materi " Pluralisme Agama dan Upaya membangun moderasi beragama. Seminar ini diikuti oleh peserta yang berasal dari tiga perguruan tinggi yang ada di Maluku antara lain Universitas Kristen Indonesia Maluku ( UKIM), Institut Agama Kristen Negeri Ambon ( IAKN Ambon) dan Institut Agama Islam Negeri Ambon (IAIN Ambon).Ketua panitia pelaksana kegiatan Seminar Moderasi Agama Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Dr.Jusuf Kelelufna, M.Th dalam laporannya menjelaskan Bangsa Indonesia menghadapi tantangan dengan adanya kelompok masyarakat yang bersikap eksklusif, eskplosif serta intoleran dengan mengatasnamakan agama isu-isu agama kerap menjadi isu sentral yang memicu munculnya perdebatan dan tidak jarang berujung pada perselisihan pada ruang publik dan situasi politik saat ini turut berkontribusi terhadap ketidak harmonisan di tengah-tengah masyarakat kehidupan umat beragama diwarnai dengan radikalisme dan ekstrimisme yang memunculkan kegelisahan dan kekuatiran diberbagai kalangan.untuk itu perguruan tinggi harus mampu merumuskan konsep moderasi agama seperti apakah yang sesuai dengan substansi agama untuk mengatasi berbagai persoalan yang menyebabkan ketidak harmonisan di tengah-tengah masyarakat, inilah yang menjadi dasar pemikiran bagi Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan IAKN Ambon untuk mengangkat persoalan agama dalam seminarnya dengan Tema Agama, Demokrasi dan Moderasi membangun Harmoni. "Seminar yang kita lakukan pada saat ini dengan maksud dan tujuan sebagai berikut " Membangun pemahaman kontekstual mengenai moderasi beragama, Mendiskusikan kemungkinan pengembangan konsep moderasi beragama dengan memperhatikan faktor keragaman di dalam masyarakat,  Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai moderasi agama dan upaya untuk menyamakan persepsi dalam melakukan melihat keragaman dan Merespon program pemerintah mengenai deradikalisasi di lingkungan kampus" ujar Kelelufna. Rektor IAKN Ambon yang diwakili oleh Kepala Biro AUAK IAKN Ambon Drs. U. Rahangmetan, M.Th dalam sambutannya mengatakan Indonesia merupakan negara yang plural dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di mana terdiri dari berbagai suku bangsa bahasa dan budaya terutama ada enam agama yang diakui oleh pemerintah,dari berbagai agama ini kalau kita tidak memahami ajaran agama kita masing-masing dengan baik maka pasti akan muncul masalah-masalah sosial maupun masalah politik. "Pemahaman agama yang berlebihan oleh penganut penganutnya maka seringkali terjadi ketidak harmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maupun dalam kehidupan bermasyarakat oleh sebab itu mengharapkan kiranya kita sebagai umat yang beragama yang baik memahami dan mendalami ajaran agama kita masing-masing, dan kita beranggapan bahwa semua agama itu adalah baik" tandas Kabiro. Beliau mengharapkan kegiatan seminar moderasi agama ini sangat penting untuk dilaksanakan dan materi-materi yang akan disampaikan oleh pada narasumber ini diperhatikan dengan baik sehingga apa yang diperoleh pada seminar ini akan memperoleh hasil yang baik. "Kegiatan-kegiatan seperti ini akan berlanjut untuk bagaimana membuka wawasan kita memberikan pemahaman bagi kita untuk kita memaknai Moderasi Agama dengan baik" harap Rahangmetan.


Komentar

Leave a Comment

KERJA SAMA